Baju Pengantin Suku Dayak



Baju pengantin ini merupakan pakaian pengantin tradisional Kabupaten Sintang dengan menggunakan bahan-bahan alami yang didapat dari hutan dan dikombinasikan dengan payet-payet, manik-manik, serta kerang-kerangan.

Proses yang dilalui untuk membuat satu baju kayu itu cukup sulit dan panjang. Kulit kayu yang sudah didapat kemudian dibelah dan dipanaskan agar memiliki tekstur yang lembut. Kulit kayu kemudian dipukul-pukul dan diperhalus untuk selanjutnya dijemur hingga kering.      

Setelah berbentuk lembaran yang halus, kemudian kulit kayu itu dibentuk menjadi beberapa rancangan dan siap untuk dijahit. Untuk kebutuhan bahan utama, yakni kayu kapuak, dan tidak begitu sulit karena di hutan Kalimantan masih banyak ada jenis kayu itu.

Namun yang menjadi kendala adalah mencari aksesoris yang cocok guna melengkapi baju unik itu.      Tampilan baju pengantin semakin unik dengan kombinasi bulu burung ruay yang menghiasi topi sebagai pelengkap baju pengantin pria dan wanita. 

Baju kulit kayu itu kini sudah banyak yang dikreasikan dengan jenis kain lain seperti kain tenun ikat Sintang namun tetap tidak menghilangkan ciri khasnya.



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Fakta Tanaman Sengkubak

SEKILAS INFO TENTANG SUB SUKU DAYAK “LEBANG NADO” KABUPATEN SINTANG (PROPINSI KALIMANTAN BARAT)