5 Kiat Praktis Mengelola Gaji Agar Bisa Kaya ala Safir Senduk
Tulisan ini aku resume dari buku Safir Senduk yang
berjudul ”Siapa Bilang Karyawan Nggak Bisa Kaya ? ”. Aku sebagai karyawati
ingin mempunyai tabungan yang cukup, tapi terasa sulit sekali. Nafsu belanjaku
masih lebih besar daripada niat menabungku. Memang menabung itu membutuh niat
yang kuat dan konsistensi yang tinggi.
Setelah membaca buku ini, niat menabungku semakin
meningkat, dan sekarang aku sudah lebih baik mengontrol nafsu belanjaku.
Mudah-mudahan dengan resume ini temen-temen yang baca tulisan ini bisa
ikut lebih semangat lagi untuk menabung. Apalagi di jaman yang serba mahal
seperti sekarang ini.
Resumenya sebagai berikut :
3 pemikiran yang harus Anda miliki sebagai seorang
karyawan:
1. Berapa pun gaji yang diberikan perusahaan kepada Anda,
tidak─sekali lagi tidak─menjamin apakah Anda bisa menumpuk kekayaan.
Berapa pun gaji yang Anda dapat, tidak menjamin apakah
Anda bisa menumpuk kekayaan, yang menjamin adalah bagaimana cara Anda mengelola
gaji tersebut, termasuk kalau gaji itu benar memang ngepas dengan
kondisi Anda sekarang.
2. Jangan selalu menjadikan kondisi Anda di rumah─entah
Anda banyak tanggungan, banyak utang, atau boros─sebagai alasan untuk selalu
minta naik gaji
Perusahaan hanya akan memberi Anda gaji sesuai dengan job
description Anda, bukan disesuaikan dengan situasi dan kondisi di rumah
Anda. Artinya, kalau anda merasa bahwa gaji Anda koq sepertinya nggak
cukup untuk membiayai keluarga Anda yang anaknya banyak, yah, itu bukan salah
perusahaan Anda. Toh ketika anda menambah anak, Anda nggak minta izin
dulu ‘kan ke perusahaan?
3. Menjadi kaya bergantung 100% pada apa yang Anda
lakukan terhadap keuangan Anda, tidak selalu pada apa yang diberikan perusahaan
kepada Anda.
Kalau Anda mau kaya, itu semua bergantung pada apa yang
Anda lakukan terhadap penghasilan dan fasilitas yang Anda dapatkan.
3 TRIK UNTUK BISA MENYISIHKAN PENGHASILAN
1. Menabunglah dimuka, jangan dibelakang.
“Loh, nanti penghasilan saya habis dong?”
begitu mungkin kata Anda. Ya biar saja, toh Anda sudah sisihkan dulu
sebelum penghasilan itu dipakai, kan? “Lho, nanti uang untuk
biaya hidup saya dan keluarga berkurang dong?” Hallah, kalaupun
penghasilan Anda naik, toh penghasilan itu akan habis juga, kan?
Jadi, sebelum habis, kenapa Anda tidak selamatkan dulu sebagian, daripada
nabungnya di belakang terus habis? Ya nggak.
2. Minta tolong kantor yang memotongnya untuk Anda.
Pada beberapa kasus, Anda mungkin bisa minta tolong
kantor Anda untuk memotong penghasilan Anda dan melakukan proses menabungnya
buat Anda.
3. Pakai celengan.
Eit, jangan kaget, yang namanya celengan
itu tidak selalu buat anak kecil, tapi juga untuk orang dewasa. Bedanya adalah
apa yang Anda celeng. Kalau anak kecil nyeleng koin, entah seratus, lima
ratus, atau seribu, Anda bisa nyeleng─katakan─lembaran dua puluh ribu
rupiah. Lho, bagaimana caranya? Gampang: setiap kali Anda mendapatkan
lembaran uang dua puluh ribu rupiah, tetapkan tekad: JANGAN PERNAH MENGGUNAKAN
UANG ITU UNTUK BELANJA. Langsung saja masukkan ke celengan.
RAHASIA MENJADI KAYA SEBAGAI SEORANG KARYAWAN
A. Beli dan Miliki Sebanyak Mungkin Harta Produktif
Bagaimana Melakukannya?
1. Tentukan Harta Produktif yang ingin Anda miliki.
2. Tulis pos-pos Harta Produktif yang Anda inginkan
tersebut di kolom Harta Produktif. Contohnya seperti pada tabel di halaman
berikut.
3. Segera setelah mendapatkan gaji, prioritaskan untuk
memiliki pos-pos Harta Produktif sebelum Anda membayar pengeluaran Anda yang
lain. Kalau perlu, pelajari seluk-beluk masing-masing Harta Produktif tersebut
Komentar
Posting Komentar